Selasa, 07 November 2017

#Day 7: Sajadah olaat –Tantangan 10 hari komunikasi produktif



         Bahagia itu ketika aku menemukan sang anak bayi 21 bulan yang sedang dibimbing untuk belajar bicara, mengerjakan perintah yang diberikan dengan baik.  Saat aku ingin shalat dzhuhur sang peniru ulung itupun tak mau ketinggalan. Dengan cadelnya mengatakan “olaat..mi..olaat..”, sambil sibuk berdiri di sajadah yang aku bentang.
 “Azam mau shalat bareng umi? Iya? Coba ambil sajadahnya ya. Ada diatas kasur ya nak. Itu..”, kataku sambil menunjuk posisi sajadah. Aku tak mengulangi perintah karena aku fikir dia belum mengerti. Seperti beberapa waktu lalu aku meminta azam mengambilkan bantal dikasur, padahal bantal sudah ada didepan matanya tetapi dia masih bingung objek yang ku maksud. Akhirnya dia kembali mendekati ku tanpa membawa bantal.
            Setelah aku memberi perintah untuk mengambil sajadah yang terlipat, aku melihatnya menuju kamar. Pada saat itu aku langsung siap2 untuk shalat tanpa menunggunya sambil bergumam ‘ah paling gak nemu lagi’.  Saat aku baru akan mengangkat tangan untuk takbir, aku melihat azam menggotong sajadah yang terlipat.  Aku merasa takjub dan bahagia ternyata azam mengerti perintah ku kali ini.  Dengan semangat aku membentangkan sajadah disamping sajadahku dan kami memulai shalat.

Note:
Ø  Perkenalkan anak dengan kosakata baru sambil menunjukkan objek yang dimaksud untuk ia lebih cepat dan mudah memahami komunikasi.
Ø  Terus semangaat mendampingi TumBang si kecil karena akan banyak kau temui kejutan yang akan membuatmu bahagia ^^

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip










Tidak ada komentar:

Posting Komentar