Bahagia itu ketika
aku menemukan sang anak bayi 21 bulan yang sedang dibimbing untuk belajar
bicara, mengerjakan perintah yang diberikan dengan baik. Saat aku ingin shalat dzhuhur sang peniru
ulung itupun tak mau ketinggalan. Dengan cadelnya mengatakan “olaat..mi..olaat..”,
sambil sibuk berdiri di sajadah yang aku bentang.
“Azam mau shalat bareng umi? Iya?
Coba ambil sajadahnya ya. Ada diatas kasur ya nak. Itu..”, kataku sambil
menunjuk posisi sajadah. Aku tak mengulangi perintah karena aku fikir dia belum
mengerti. Seperti beberapa waktu lalu aku meminta azam mengambilkan bantal
dikasur, padahal bantal sudah ada didepan matanya tetapi dia masih bingung
objek yang ku maksud. Akhirnya dia kembali mendekati ku tanpa membawa bantal.
Setelah aku memberi perintah
untuk mengambil sajadah yang terlipat, aku melihatnya menuju kamar. Pada saat
itu aku langsung siap2 untuk shalat tanpa menunggunya sambil bergumam ‘ah paling gak nemu lagi’. Saat aku baru akan mengangkat tangan untuk
takbir, aku melihat azam menggotong sajadah yang terlipat. Aku merasa takjub dan bahagia ternyata azam
mengerti perintah ku kali ini. Dengan semangat
aku membentangkan sajadah disamping sajadahku dan kami memulai shalat.
Note:
Ø Perkenalkan anak dengan
kosakata baru sambil menunjukkan objek yang dimaksud untuk ia lebih cepat dan
mudah memahami komunikasi.
Ø Terus semangaat
mendampingi TumBang si kecil karena akan banyak kau temui kejutan yang akan
membuatmu bahagia ^^
#hari7
#gamelevel1
#tantangan10
hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar