Selasa, 28 Mei 2013

Lipi on first memory

Dulu itu “wow” banget saat mendengar nama LIPI. Yang tergambar di kepala disana ada kumpulan para peneliti, dengan wajah klimis, berjas lab putih bersih sambil ngotak atik alat2 bioteknologi yang canggih.  Anak biologi gak bakal jauh2 dari lembaga ini. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, sejak kuliah di IPB LIPI jadi “tempat main” kami, mahasiswa pascasarjana IPB 2012. Amaziiiing. Heheh..ku pikir bukan hanya diriku yang katrok dengan perasaan ini. ^^...Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini menjadi first memori  yang membuka perkenalan antar kami dikeluarga BOT (biologi tumbuhan) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 
Emang susah punya temen narsis. Bikin cepat full memori kamera. Hehe..tapi lebih susah lagi punya temen jaim, karena kemana2 sepiii banget, hehe..untung di BOT pada sotong semua. Pada tau sotong gak? Sotong itu mirip ama cumi (Oligo Sp), yang sangat aktif bergerak dengan lambaian tentakelnya, ya bisalah dianalogikan seperti itu (punten ya sahabat BOT yang ngerasa), Intermezo. dan pak hari sang dosen pun tak mau ketinggalan berpose. 

Sebenarnya tujuan utama kita ke LIPI itu adalah untuk mencerdaskan generasi bangsa dengan ilmu pengetauan dan budi pekerti yang luruh dalam balutan mata kuliah Sumber Daya Tumbuhan (loh,, apa hubungannya ^^).  Nah seperti biasa kerjaannya anak2 biologi ngubek2 tanaman, ngitungin panjang daun, melototin bentuk pertulangan daun, mengendus2 aroma tanaman sampai pada satu kesimpulan sebuah nama untuk tanaman tersebut yang sebenranya udah da sejak zaman dahulu kala. Ni adalah para biolog yang sedang sibuk ngitung2 sampel daunnya. ^^


 


Selasa, 21 Mei 2013

Rumah Syurgaku dan bidadari




Berada dirumah ini adalah anugrah. Bukan memilih tetapi dipilih. Dipilih langsung oleh Allah untuk menjadi bagian dari rumah syurga ini. Karena tak semua yang ingin berada disini. Banyak juga yang ingin tetapi ada saja halangannya. Aku adalah salah satu yang dipilihNYA untuk berada dilingkungan orang2 yang insyaallah sholehah, di rumah syurga ni. Aku menyebut mereka wanita dunia, bidadari syurga.  Para bidadari sholeha yang kehidupan dunia mereka dihiasi dengan alquran, hati mereka terpaut dengan alquran, yang hari mereka disibukkan dengan Alquran, yang meluangkan waktu untuk alqur’an, bukan memberi waktu2 sisa mereka dengan alquran.  Di sela kesibukan kuliah dengan seabgrek tugas, dengan deadline skirpsi dan thesis, dengan tuntutan profesionalitas kerja, mereka selalu punya semangat dan komitemen yang kuat bersama Alqur’an.  Melihat semangat ibadah, semangat bermuamalah dan semangat bersama alquran pada bidadari tersebut, membuat diri ini rasanya tak layak berada disini, di rumah syurga ini, diri yang selalu lalai, tak kuat tekat untuk berbuat segala kebaikan di rumah syurga...:(..mengikuti rentak para bidadari.  Mereka adalah bidadari  penjaga hati ku , mereka adalah bidadari penjaga amal ibadah ku, mereka adalah bidadari penjaga ingatanku kepadaNYa, mereka adalah bidadari pengawalku yang selalu menjadi alarm saat diri lalai.  Semoga keluarga kita adalah keluarga syurga dunia yang akan dikumpulkan kembali di syurga Allah. Semoga hati2 kita dikuatkan untuk terus bersama Alqur'an.  

Bogor, Mei 2013
Rumah Qur'an IPB 

Minggu, 19 Mei 2013

Wahai Kader Dakwah


Wahai kader dakwah, jika orang yang mendapat hidayah melalui tangan kalian, maka itu lebih baik dari dunia dan se isinya, itu lebih baik dari unta merah.  Jika memang kita adalah perindu surga Allah, jika kita memang ingin masuk Jannah Nya, janganlah masuk ke sana sendirian, surga terlalu luas hanya untuk aku, antum.   Aku teringat ungakapan ustadzku tentang ini.  Jika seseorang yang mendapatkan hidayah dari tangan antum, dan orang itu ternyata menjadi kader yang militan yang kemudian syahid.  Apakah antum tidak senang? Mungkin ketika di akhirat nanti orang itu akan memberi syafaat kepada antum, karena syuhada punya hak untuk itu.  Jika tidak antum rebut mereka para mad’u, maka bisa jadi dunia kemaksiatanlah yang merebut mereka.
Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah. Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka bertakbirlah. Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah. Ikhlaskan semuanya dan mendekatlah padaNYA. Agar tunduk disaat yang lain angkuh. Agar teguh disaat yang lain runtuh. Agar tegar disaat yang lain terlempar.

"Demi Allah...!!! Sendainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan dakwah ini. Aku tidak akan meninggalkannya,meskipun aku hancur dalam mempertahankannya."

Ingat kah antum akan wasiat seorang utusan yang mulia mengatakan kepada mushab  yang akan berangkat berda'wah, duta pertama islam itu di beri wasiat." wahai  mushab, ku berikan kau sebuah wasiat apa bila kau pegang maka kau akan di  lindungi ALLAH dalam setiap hal, selesaikan lah tiap perkara dengan Quran al kariem, dgn sunnah ku, wahai jiwa jiwa yang merdeka,merdekakan lah diri mu terhadap ALLAH. sesungguh nya nafsu itu adalah belenggu!. wallauhualam..

 "mereka merasa berjasa dengan keislaman mereka, katakanlah: "janganlah kalian merasa berjasa dengan keislaman kalian, karena Allahlah yang telah berjasa kepada kalian karena telah menunjukkan kepada kalian jalan2 keimana jika kalian adalah orang2 yang benar" 
(Al hujurat, 49:17)

kehidupan pada da'i adalah kehidupan tasbih, dzikir dan doa. kehidupan aktivias dakwah adalah kehidupan  shalat, tilawah dan menyembah Allah SWT. modal utama yang harus dimiliki aktivis harakah adalah quwwatus shilah billah (kekuatan hubungan dengan Allah). Tanpa modal itu, mka percuma menjadi kader dakwah dan tidak akan berhasil jadi kader dakwh. karena perjalanan dakwah adalah perjalanan yang sulit, berliku, banyak rintangan dan panjang. dan itu tidak akan dilampaui, kecuali aktivis dakwah yang memiliki kedekatan dengan Allah.
 
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru (manusia) kepada Allah, mengerjakan amal shalih, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’” (Qs. Fushilat: 33).

”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh…” (Qs. Attaubah: 111).

Di antara orang-orang mukmin ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka, di antara mereka ada gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya).” (Qs Al-Ahzab: 23).

“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka…” (Qs. Al-Fath: 10).

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk dengan satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.”  
(Qs. An-Nisa’: 95).
Retell from a Al Akh