Selasa, 07 Mei 2013

surat cinta penguat langkah


Dikamar kos yang sempit ini terasa lebih sempit lagi disaat hati merasakan sesaknya dunia dengan segala tuntutannya.  Kehilangan arti perjuangan hidup yang sedang dijalani, kehilangan makna dan tujuan  jalan yang sedang ditapaki. Tak sadar, dan ketika tersadar saat membaca kembali surat cinta dariNYA, baru beristighfar, memperbaiki kembali niat berada dijalan dakwah, menguatkan kembali komitmen menjabat profesi seorang Dai.
Hai orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu,”berangkatlah (untuk berperang) dijalan Allah”, maka kamu merasa berat dan ingin tinggal ditempatmu?apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan kehidupan didunianini (disbanding dengan kehidupan) akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkah untuk berperang niscaya Allah akan menyiksa kamu dengan siksaan yang pedih dan dihantiNYA kamu dengan kaum lain, dan kamu tidak dapat member kemudharatan kepadaNYA sedikitpun. Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu “Attaubah : 38-39.
Terkadang terfikir, saat jiwa dan hati mengatakan bergeraklah karena Allah, lakukanlah sesuatu karenaNYA, tapi ternyata suaranya terlalu pelan tuk didengarkan pusat pengendali tubuh yang menggerakkan anggotanya tuk melakukan tugas dakwah yang teremban. Berat rasanya. Saat harus mengorbankan waktu yang telah disetting tuk menatap dan menyambut masa depan dunia, harus mengorbankan tenaga yang tak seberapa. Saat sudah menyusun cantik rencana agenda pribadi untuk satu hari, seminggu, sebulan, setahun bahkan beberapa tahun kedepan, saat ada perintah tuk melaksanakan tugas yang tak diinginkan tapi harus dilakukan, terasa beraat..terkadang mengeluh bahkan dongkol mungkin. Syaitan  terlalu kuat menghasut barangkali. dan Allah tegas mengingatkan dalam surat cintaNya sebagai penguat langkah, 
berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihad lah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”Attaubah: 41.
Pekanbaru, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar