Hati yang ada
dibalik tubuh yang kekar itu gemetar. Seorang ‘makhluk halus telas merasukinya.
Bayu benar2 resah. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Selama ini dia
selalu membuat benteng pertahanan yang
kokoh agar tidak bisa dilewati sang makhluk halus. Tapi
kali ini berhasil..entah dimana
salahnya. Dia selalu merasa salah tingkah ketika berada beberapa radius ratusan
cm meter dari sang makhluk halus. Bayu, lelaki koleris dengan sifat
keras dan cueknya tiba2 menjelma menjadi sosok lelembut melankolis dan sangat perhatian dengan
makhluk itu. “itu bukan aku. Kenapa aku bisa selemah ini.?” Bisik hati bayu. Ya Rabb,
kuatkan aku untuk mampu bertahan selama masa dengannya.
Nuansa instrumen kitaro terlantun dari Samsung minipad. Pesan masuk hari ini. Siapa ya? Jemari bayu
cepat memainkan tombol hape membuat menu pesan. Vetri. Serrrr….”apa ini?kenapa darahku berdesir”
sadar bayu.
“aslm mas bayu besok bisa ketemu di kantor?
Ada yang mau saya tanyakan terkait agenda survei masyarakat untuk program
pengabdian kita”
“ya insyallah.” Replay
bayu. Sms kerja.biasa saja. Tapi kenapa selalu saja bayu merasa aneh. Sesuatu yang tak
dipahami. Didalam hati ini. Apakah sebuah
tarikan perasaan hati?. Sejenak bayu mencoba menelusuri akar masalah dirinya. Ukuran bayu, Vetri
seorang gadis yang biasa saja. Dari face vetri tidak
cantik dan tidak juga terlalu jelek,tidak terlalu menonjol diantara yang lain, bukan tipikal seorang yang
keibuan dan lembut seperti inginnya, malah mendekati tomboy dan terkadang jutek,apalagi dengannya, dia lupa kapan gadis itu
pernah bersikap lembut dengannya. Gadis yang keras kepala dan sering ambisius, rapat2 organisasi selalu diakhiri dengan adu
argumen yang alot, menyebalkan, sedikit kelebihan ve dibanding teman gadis yang lain adalah ve energik dan selalu semangat. Itu aja. Dan entah kenapa dari semua itu, bayu
selalu merasa nyaman ketika bercerita, berdiskusi bertukar pikiran dengan vetri
walau terkadang vetri sering kasar dan jutek bahkan pernah mogok ngomong
dengannya beberapa hari karena satu hal kecil yang salah ia tanggapi. Itulah vetri.
Ya Rabb resah hati ini…sungguh aku tidak mengetahui sesuatu apapun..bimbing aku
ya Rabb..tunjuki lah aku sesuatu yang tidak aku ketahui....ya Rabb..
*****
Adalah engkau,
dia yang ku rindu
Untuk menjadi
bunga dihati ku
Menjadi peneduh
kalbu diperjalananku…
Lantun nasyid seismic menemani bayu dalam sepi malam.
Angin menyentuh kulit yang dibaluti kaos oblong putih. Jendela kamar sengaja belum
ia tutup. Meja kayu coklat dan kursi yang tak kokoh lagi berderit saat bayu
mencoba menutup jendela kamar. Gerakan
slow kembali ke posisi semula. Sepasang mata hitam pekatnya memandang
lurus ke layar laptop memandang rangkaian ratusan huruf . hanya matanya saja, sedang fikirnya telah
jauh mengembara kedunia masa depan. Resah. Tangan bayu
meraih handpone yang tergelak disampingnya. Ada sms yang mau diketiknya. Isi dari
hatinya. Isi dari kepalanya.
“ve, mas boleh
bertanya sesuatu? Bukan geer tapi hanya ingin bertanya, apakah ve punya harapan
ke mas?,tidak ada maksud lain,silahkan ve tafsirkan sendiri” SEND. gemetar bayu setelah
mengirim pesan itu. Apa yang membuatnya begitu berani?. Terbayang wajah sang
gadis itu yang mungkin kan merah
padam..Ya Rabb..ampuni aku. Sesal selalu dibalakang.
Tiit..tiit...
“maksud mas bayu apa? Harapan apa?”. Tanggapan
yang sangat biasa. Semoga dia tidak marah dengan pertanyaan ku. Doa bayu.
“maaf, maksud mas harapan ve ke mas untuk menjadi
teman sejati….”
Pesan itu tidak direplay. Marahkah dia?.
****
Ruangan 10 x10
meter yang disekat menjadi beberpa ruang kecil itu lengang. Ruang tamu masih berserakan dengan Koran yang
dibaca dan belum sempat di rapikan. Jam baru menunjukkan pukul 07.00 pagi.
Bayu masih kefikiran tentang sang gadis. Berkali2 ia beristighfar, dengan perasaan yang sangat bersalah. Hari ini waktu ketemu dengan vetri untuk memahas permasalahan yang dijanjikan kemaren. Menit berlalu, beberapa jam terlewatkan, vetri tidak
muncul. Bahkan bukan hanya beberapa jam, tapi beberapa hari selanjutnya hingga hitungan minggu pun dia tidak lagi
nongol dikantor. Padahal sebelumnnya dia adalah seorang yang aktif. Ini salahku sesal
bayu. Tapi aku masih tidak bisa melupakan
gadis yang sudah setahun ini dikenalnya. Apa yang harus ku lakukan
ya Rabb.
“ hayooo kok ngelamun pak direktur?” sergah bagas
buat bayu gelagapan.
“apaan sih akhi, antum buat ana kaget. Ada apa?”
“wah marah dia” goda bagas “ eh udah mau zuhur nih
yuk kemesjid. Setelah itu kita langsung kerumah ustad”
“ngapain?” tanya bayu bengong
“hari ni kan agenda pekanan kita
akh. Piye toh mas’ul iku?” logat jawa
bagas, sang sekretaris muncul.
“ohya, ane hampir lupa”. Bayu benar2 lupa jika hri
ini adalah jadwal ngaji mingguan. Ah barangkali ustadz bisa membantu menenangkan
keresahan yang selama ini menghantui.batin bayu.
Ya Rabb
sesungguhnya hanya Engkau yang maha tahu akan resah hati ku. Aku benar2 tidak
kuat, maka kuatkan aku ya Rabb. Aku
tahu aku salah dan aku ingin menebus kesalahan ku, jika
dia yang terbaik untuk ku maka permudahkanlahnlangkah kaki ku untuk
menjemputnya ya rabb. Hanya kepadaMU milik kekuasaan penuh yang menentukan.
***
“uztadz ana ingin menyempurnakan setengah die ana”
ungkap sang murid.
“ hmmm,,,seperti apa istri yang kamu inginkan akhi?” tanya sang ustd bijak.
Seperti apa?
Seperti dia. Tapi apakah ku harus mengatakan yang sejujurnya dengan
usztad. Apa aku harus menyebutkan nama itu? Apa niat ku
menikah? Karena gadis itukah atau karena memang tulus untuk beribadah
menenangkan hati karena Allah? Lantas mengapa aku takut klu bukan dia? Tapi aku
ingin dia..Ya Rabb..tolong aku...
“ ana tsiqoh dengan akhwat yang uztadz pilihkan untuk ana”
sejenak kening bayu berkerut mendengar pernyataannya sendiri. harusnya dia menyebutkan nama itu, ustadz pasti akan mengerti. Tapi lidahnya kelu
dan sangat khawatir ustadnya tidak setuju dengan apa yang dia inginkan. Bayu beristighfar dalam hatinya yang sedang
menangis. Kuatkan aku. Ikhlaskan hati ku
Rabb..siapapun dia. Bayu hanya tertunduk dalam.
Sang guru diam sejenak. Kemudian beliau beranjak
kekamar. Tak lama kemudian beliau membawa satu map biru muda dan menyerahkan
kepada bayu.
“apa ini ustad?”tanya bayu penasaran.
“ biodata seorang akhwat. Pelajarilah dan istikharahlah
untuk membuat pilihan. Jika sudah mantab dengan pilihan segera tentukan langkah
selanjutnya. Bayu benar2 kaget. Secepat ini? Padahal dia baru saja mengatakan
kepada ustadnya. Bayu galau. Sebenarnya bayu butuh waktu untuk menetralisir hatinya dari bayang sang gadis yang
diharapkannya. Tiga hari kedepan biodata itu belum juga dibacanya. Bayu sibuk
mengadu kepada Rabbnya agar dapat kekuatan untuk melangkah, memperbaiki dan
menjaga niat hati karena ketika niat
lurus dan hati mantap siapapun nama yang ada di map biru itu tentu akan ringan
hati menerima. Ketika dirasa diri sudah benar2 mantap, Bayu membuka map biru itu dan membacanya
dengan seksama. Dan dia sangat terkejut luar biasa. Biodata ditangannya adalah
biodata seorang
gadis yang menghilangkan diri dari nya sejak beberapa minggu yang lalu
setelah ungkapan pernyataannya. Ya Rabb,,,mungkinkah dia?? Ingin rasanya bayu
sujud syukur saat itu juga…
***
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSyukran Admin ya. Saya Suka artikelnya. Semoga Allah membalas artikel ini dengan pahala. Amin. Salam ukhuwah dari saya : www.cahayapena.com
BalasHapus