Sabtu, 18 Mei 2013

Ikhlas Dakwah

Salah satu yang penting dalam memulai untuk menghafal alquran adalah ikhlas suniah yang semata2 dilakukan hanya karena  Allah. Amal tanpa ikhlas hanya mendapatkan kesia2an.  Ketika tidak ada keikhlasan maka saat membuka catatan amal maka catatan itu kosong. Jadi tetap berupaya menjaga keikhlasan karena Allah bukan karena yang lain.  Perlunya kita mengkhawatiri jika lahan dakwah yang kita garap tersia2 karena tidak ikhlas, maka mintalah kepada allah untuk menguatkan hati dalam ikhlas. Amal bergantung pada niat kita. Jika niat kita karena sesuatu, maka kita akan mendapatkan sesuatu. Jika sesuatu itu adalah karena Allah maka sempurnalah.  Diakhirat dikatakan “iqra..!!!” bacalah, bacalah catatan amal kita dan ketika kita melihat kita akan menemukan segala catatan amal dengan sangat detil. Karena allah maha teliti. 
Antum tidak adakan bisa menjalankan perintah dakwah jika tidak ada keikhlasan.  Korelasi aikhlas sangat erat dengan alto’ah. Jika banyak menggerutu terhadap sebuah tugas, amal itu tidak ikhlas. seorang yang ikhlas itu tidak ada komentar apapun terhadap komentar. Teladan ikhlas dalam dakwah diperlihatkan oleh salah satu sahabat Rasulullah, Khalid bin walid seorang panglima besar semua pasukan islam pada zaman khalifah Abu Bakar yang dengan senang hati mengundurkan diri dari jabatan populer ini hanya karena ingin menjaga keikhlasan diri, keikhlasan hati para saudara dan tidak ingin menjadi pemicu munculnya rasa iri dihari rekan para panglima terdahulu. Dalam salah satu pidato dihadapan para prajuritnya khalid mengatakan
hari ini adalah hari hari Allah. Tak pantas kita menyombongkan diridan bertindak melampaui batas.  Niat kalian harus ikhlas karena Allah. Semua yang dilakukan haruslah untuk Allah. Mari kita bergantian menjadi pemimpin pasukan. Hari ini satu orang jadi panglima, besok diganti yang lain, lusa diganti yang lain lag, hingga seluruhnya mendapat kesempatan memimpin.”

Dialah panglima teladan. Adakah saat ini yang seperti beliau? Bahkan mungkin berlomba2 mendapatkan posisi populer itu. Setiap peperang beliau tidak pernah absen. Pada saat perang yarbuk, datang surat dari mesir tentang pemecatan Khalid jadi panglima dan umar sang khalifah menggantikan jabatannya dengan teman dekat umar ubaydillah ibnu jarul. Khalid tidak berontak dan protes. Walaupun tidak menjadi palnglima lagi dia tetap menunjukkan posisi terdepannya dalam peperangan. Tidak ada penurunan militansi dakwah sedikitpun dari diri Khalid. Mau jadi panglima atau tidak sama saja sikapnya seperti saat jadi panglima. Tidak ada kekecewaan, tidak ada kesedihan. Saat ditanya mengapa, dia menjawab “aku berperang bukan karena umar, tapi aku berperang karena tuhannya umar”. Motivasi dakwah adalah pekerjaan saya dan hidup saya. Tidak ada berkeluh kesah dalam dakwah, baik dalam suka maupun dalam suka. So keep your ikhlas dalam beramal sehingga tidak ada yang sia2. Urgensi al ikhas. Ilmu, amal, ikhlas. Ilmu tidak ada guna tanpa amal.

Ta’lim pagi jum’at
Rumah Quran IPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar