Sabtu, 11 Mei 2013

Puasa Sya’ban

Puasa merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah swt (puasa ramadhan) dan dicontohi oleh Rasulullah untuk beberapa puasa sunnah. Salah satunya puasa bulan sya’ban.

Diriwayatkan dari Imran bin Hussain ra, katanya: Nabi SAW telah bersabda padaku: “apakah kamu berpuasa pada pertengahan  bulan sya’ban? “ aku menjawab: “tidak.” Nabi bersabda : “kalau begitu, berpuasalah selama dua hari”. (HR. Bukhari Muslim).

Rasulullah SAW paling banyak puasa Sunnah di bulan Sya’ban, beliau mencontohkan langsung kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Syaban, sebagaimana yang diriwayatkan Aisyah ra berkata:
Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Syaban “(HR Muslim).
Puasanya bulan sya’ban kebanyakan ulama menyepakati jatuh kedalam hukum haram jika dilakukan mulai tanggal 15 sya’ban hingga berakhir bulan sya’ban.  Referensi ini di kutip menurut mazhab Asy-Syafi'iyah, puasa mulai tanggal 15 Sya‘ban hingga akhir bulan Sya‘ban hukumnya haram. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini : 
Apabila bulan Sya'ban telah lewat separuhnya, maka janganlah berpuasa. (HR. Ahmad).
Namun sebagian ulama tidak mengharamkan melainkan hanya memakruhkan saja. Alasannya, karena hadits riwayat Al-Imam Ahmad di atas dianggap hadits yang lemah periwayatannya. Namun lepas dari perbedaan pendapat di atas, apabila setelah melewati tengah bulan Sya'ban seseorang masih punya hutang puasa Ramadhan tahun yang lalu, dia tetap wajib untuk mengerjakannya. Dan bila seseorang terbiasa berpuasa sebulan penuh di bulan Sya‘ban, justru merupakan sunnah.

Referensi
Jabal. 2011. Shahih Bukhari Muslim. Jabal. Bandung
Sarwat A. 2011. Seri Fiqih Kehidupan (5) Puasa. DU Publishing.  Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940

Tidak ada komentar:

Posting Komentar