Jumat, 08 Maret 2013

Rindu

aku ingin pulang,
aku rindu,
aku ingin bertemu dengan MU segera,
tapi aku takut,
takut kalau aku tak pantas untuk hanya melangkahkan kaki ke rumah MU,
aku takut,
takut kalau selama ini aku munafik dalam kata mencintaiMU,
aku takut,
takut kalau dialam sana sepi, sendiri, senyap dan sunyi,
tak bisa lagi berdiaolog hati dengan MU,
tak bisa lagi  nangis mengadu,
tak bisa lagi berkeluh kesah dengan MU,
tak bisa lagi merengek2 memohon pada MU,
dan aku lebih takut lagim
dunia menjauhkan aku semakin jauh dengan MU,
aku takut...
tapi aku sangat rindu untuk bertemu denganMU, Rasulullah dan keluarganya...
sungguh, bukan karena amalku Kau kabulkan ingin ku,
tapi karena RahmatMU lah aku bisa bersamaMU,
Allah ku tau kau Maha Penyayang..
Allah Jemput aku...
Allah aku sangat Rindu
aku Sangat Rindu
jemputlah aku....
Segera...


Kamis, 07 Maret 2013

Adab sebagai mukmin


Adab sebagai mukmin
(kajian Surat Hujurat)

“Indahnya islam dengan adab”
Ilmu itu tidak ada gunanya jika tak iringi adab Sekalipun kita punya ilmu yang banyak, hafiz sekalipun.  Ulama terdahulu sebelum memperlajari ilmu yang lain mereka menghafal dan mempeljari quran terlebih dahulu. Karena Alquran adalah ilmu dari segaala ilmu. Ilmu yang agung. Para pakar terdahulu semuanya hafiz  quran. Makanya ulama terdahulu maksimal umur 12 tahun sudah hafiz quran.
Alhujarat ayat 1: “wahai orang2 yang beriman! Jangnlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya” asbabun nuzul ayat ini, dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kafilah Bani Tamim datang kepada Rasulullah Saw. Pada waktu itu Abu Bakar berbeda pendapat dengan Umar mengenai siapa yang seharusnya mengurus kafilah itu. Abu Bakar menghendakai al-Qa’qa’ bin Ma’bad, sedangkan Umar menghendaki al-Aqra’ bin Habis. Lalu Abu Bakar berkata pada Umar : “Kamu hanya ingin menyelisihiku.” Umar menjawab : “Aku tidak bermaksud  demikian.” Kemudian perselisihan tersebut berlangsung sampai terdengar keras suara keduanya, sedangkan rasul belum memutusakan apa dan mereka berdebat didepan Rasul, maka turunlah surah al-Hujurȃt ayat 1 sampai 5. Diriwayatkan oleh al-Bukhȃri dan lainnya, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abi Mulaikah, yang bersumber dari Abdullah bin Zubair.[1], etikanya jangan mendahului Allah dan Rasulnya dalam segala urusan kita. Misalnya saat berjanji jangan lupa ucapkan insyallah, dalam pekerjaan, dalam mencari jodoh, tetap dalam kerangka istikharah meminta petunjuk kepada Allah, biarlah Allah yang memutuskan karena belum tentu pilihan2 itu adalah yang terbaik untuk kita. “ya Allah aku berserah diri sepenuhnya kepadaku untuk mengurus urusanku, maka pilihkanlah yang terbaik untuk ku”.
Alhujarat ayat 2 : “wahai orang2 yang beriman janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi. Pada saat itu abu bakar dan umar sempat berdebat. Konsekuensi debat salah satunya adalah suara akan meninggi karena masing2 adu argumen dan masing2 ingin didengar. Etikanya telah diajarkan Allah disurat alhujarah ayat 2. Aplikasi ke kehidupan saat ini, hindari berdebat yang terlahir dari sesuatu yang belum jelas. Sebaiknya diklarifikasi dengan santun. Berkata2lah dengan santun kepada siapapun sekalipun dengan anak kecil, sekalipun dengan lawan bicara yang membuat kita jengkel. Zaman ini masa krisis keteladanan. Nasehat ustad Rahmat abdullah “carilah teladan, jika kamu telah mencari tetapi tidak menemui, maka jadilah teladan”.

Kajian pagi Jum’at
Rumah Quran IPB

Rabu, 06 Maret 2013

Cunang,I’m in love



Dont  think it is about my love story..with someone..^^..NO...aku ingin mengubah sedikit presepsi tentang felling in love tak semata hanya pada lawan jenis. Itu cinta yang sangat sempit dan lebih individual menurutku. Cinta yang kurasa ini lebih luas dan lebih bermakna. Ya ini tentang cinta persahabatan.  Starting pointnya begini: kamu sendiri – moving ketempat baru – tanpa teman yang dikenal – menemukan orang2 baru.  Pada tahap ini hanya ada 2 pilihan kamu jadi bagian mereka atau kamu hanya tetap menjadi orang lain bagi mereka. Aku akan memilih yang pertama. Walau diawal aku tidak tahu bagaimana harus menjadi bagian dari mereka dan mereka menjadi bagian dari ku, tpi ada sesuatu energi yang menyatukan kami. Kalau disatukan dengan harta, jabatan dan tahta,ku rasa tak ada lagi cinta itu hingga kini. Yang disatukan itu hati2 kami dalam ikatan persahabatan yang tulus. Hati2 yang datang dari timur hingga barat indonesia yang bertemu dalam bumbung kampus IPB di keluarga Biologi Tumbuhan 12. Cinta itu terungkap pertama kali di Gunung Salak saat kami melakukan praktikum lapangan.
Kata Rasulullah jika kamu ingin kenal dengan seseorang maka tinggallah beberapa hari bersamanya. Selama kebersamaan disana kami benar2 merasakan sebuah anugrah keberadaan setiap nama. 24 orang yang padu dan menyatu kala bersama, dalam frekuwensi jiwa yang sama. Tidak ada gap, tidak ada geng, tidak ada saling menonjolkan diri, tidak ada yang merasa paling hebat, merasa paling pintar, merasa paling berpengaruh, walaupun kami tau orang2 itu ada. Tapi kami berekpresi sama. Membagi porsi cinta yang sama untuk satu dan lainnya. Semuanya sama rata sama rasa. Suatu hubungan yang luarbiasa menurutku karena baru kali ini aku menemukannya.  Beberpa hari setelah pulang,,Grup FB plant biology yang menjadi sarana penghubung dipenuhi dengan luahan kalimat2 syukur dan terimakasih untuk persahabatan ini. Kami bahagia. Hari selanjutnya semakin dekat, semakin kompak.
Satu semester berlalu. Akhir semester dihabiskan dengan agenda masing2 yang pulang ke kampung halaman, yang berkeliling pulau jawa, yang hanya stay di kosan. Taukah kamu ada sesuatu yang terjadi saat kami bertemu mengawali semester 2 ini. Ya..cinta itu ternyata tak seindah dulu, hati tak terikat seerat dulu, jurang2 mulai terbentuk. Semuanya ketahuan saat kami merencana untuk menghabiskan waktu bersama semalam suntuk sebelum kami berpisah dalam waktu dan tuntutan penelitian kedepan. 
Agenda direncanakan tak semulus yang dibayangkan. Tak sekompak biasa. Ntah kenapa saat itu diskusi waktu begitu alot. Banyak pendapat, banyak kepentingan. Dan entah kenapa sikap ego tiap individu begtu mencuat. Kamu mengertikan aja jadinya persahabatan yang didominasi ego, tak ada yang mau mengalah semuanya hanya mw menang sendiri, didengarkan, kemauannya diikuti,diperhatikan lebih, tak ada yang mau mengalah? Yes, right..umur persahabatan itu takkan bertahan lama. Dan persahabatan tak lebih dari sebuah hubungan untung dan rugi. Berteman jika butuh. Sangat tidak tulus. Dan itu yang terjadi saat itu. Aku ini tipikal pribadi yang cuek, tak peduli dengan keadaan sekitarnya. Awalnya aku tak mengkhwatirkan apapun. Ah itu hal biasa, pikirku. Tapi Keadaan agak genting baru aku ngeh. Pasalnya dari Akumulasi dari certa teman2, yang merasa gak enakanlah, yang si ini paling menonjolah, yang si itu paling sibuk lah, yang ini ngambek, yang itu sakit hati, yang sana salah sangka. Endingnya dari 24 orang, yang memutuskan untuk ikut kurang dari setengahnya. Sedih. Dan yang benr2 memperjuangkan hanya 3 or 4 shabat ku.
“kalau kayak gini caranya gak usah pergi aja!”
“ kenapa semuanya pada egois?”
“kenapa tak terus terang aja kalau ada masalah. Kalau gak setuju dengan keputusan ini?”
“kenapa begni dan begtu?”
Malam itu aku menjadi sangat mellow. Ntah kenapa. Ada sesuatu yang hilang. Di hati ini.
****
Akhirnya acara makrab jadi dilaksankan, walau hanya dengan 3,4,5, 10 orang. Siang sabtu hari keberngkatan ke lokasi. Aku berangkat belakangan karena ada kerjaan dilab. Sore hari setelah kerjaan selesai aku mencari transportasi ke  cunang alias curug nangka. Aku pergi dengan berat hati. Bukan karena acaranya, tapi karena aku hanya akan menemui beberapa wajah saja. Tak semuanya seperti di gunung salak waktu itu. Tapi yahh..”tetap semangat ya fa” teriak ku membatin. Ritual dialog diri yang sering kulakukan saat berada dalam keadaan pesimis.
Perjalanan lumayan jauh. Akhirnya angkot yang ku tumpangi sampai di cunangning hill. Udara sejuk menyambut kedatanganku, seketika iya menjalar keseluruh urat syaraf yang tegang beberapa waktu belakang ini.  Gunung salak berdiri kokoh terlihat diujung jalan, langit sudah berubah kuning keemasaan saat itu. Aku berjalan menuju villa sambil mengabadikan pemandangan yang menarik kiri dan kanan jalan. Imajinasi untuk agenda malam yang sepi lenyap seketika sepanjang jalan melewati lukisan alam yang Maha indah, dan bayangan itu baru kembali  lagi ketika aku sampai didepan pintu villa. Sunyi senyap. Tak terdengar canda seperti biasa. Aku menyiapkan diri untuk menerimny. Saat ku buka pintu aku kaget..aku menemukan wajah2 yang diawal ku mendapat informasi gak bisa datang, tapi mereka hadr lebih dulu..sambutan yang hangat...aku sangat bahagiaa detik itu..:)..dan malam itu menjadi malam pembuktian cinta persahabatan kami...ternyata cinta itu tak padam. Kehangatan masih seperti dulu.. hanya saja pada saat itu mungkin persahabatan kami sedang diuji dengan sikap2 kami. Saat jauh bukan berarti cinta pun jauh, tapi pada saat itu setiap diri sedang dituntut untuk lebih memahami satu sama lain karena persahabatan itu dibangun dengan lapang dada untuk menerima dan memahami segala kekurangan sahabat, berbaik sangka, mendahulukan sahabat, dan melakukan yang membuat sahabat senang. Dan persahabatn itu akn direnggangkan  dengan ego, menuntut dipahami, dimengerti, dan buruk sangka.
Maka dalam hubungan persahabatan sediakanlah hatimu seluas samudra yang airnya tawar agar segelas garam tak berasa saat dituang, bukan seteko air yang akan sangat berasa saat dituangi segelas garam.
*sesungguhnya setiap orang yang mampir dalam hidup hadir mengisi episode kita itu tidak ada secara kebetulan. Kehadiran mereka tentu membawa kebaikan2 yang akan disampaikn oleh Sang Pencipta kepada kita. Begitu juga sebaliknya. Karena sesungguhnya aku, kamu, kita dan mereka adalah sang perantara...perantara kebaikan, rezeki dan rahmat Sang Pencipta yang ingin disampaikanNYa. Maka jagalah hubungan persabahatan itu...

Memoriam in Curuk Nangka/02032013
Spesial for my BOT 12’s Family ^^
Dan aku kembali jatuh cinta...



Jumat, 01 Maret 2013

Wanita Solehah : Penyeri Taman Syurga




Wanita ibarat bunga... cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara... Yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah wanita yang mulia akhlaknya... kerana akhlaq itu umpama bunga diri.. Tiada guna berwajah cantik tetapi akhlaq buruk.. tiada guna juga berwajah cantik tetapi hati kosong dari ilmu... Ibarat bunga.. ada yang cantik bila dipandang tetapi busuk baunya... Ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan... Ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar.. tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi nilainya....
Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita. Oleh yang demikian, Allah telah menetapkan hukumnya ke atas mereka; walaupun berat di pandangan mata si jahil dan ingkar tetapi ia adalah kemanisan iman yang dicicip oleh wanita solehah.
Karena itulah... Sebagai anak, dia menjadi anak yang solehah... Sebagai remaja dia akan menjadi remaja yang berakhlak.. sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.. sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang... dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya...
Islam tidak membedakan kedudukan atau d3rajat seseorang apakah mereka wanita atau lelaki melainkan berdasarkan ketaqwaan mereka kepada Allah...
Firman ALlah dalam surah an-Nisa', ayat 24 artinya...
"Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki maupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."

Rasulullah saw pernah bersabda yang maksudnya :
"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah." HR Muslim

Wanita Menurut Perspektif Islam
Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya. Sebagaimana eratnya hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi. Setiap lelaki dan wanita memiliki tugas-tugas dan kewajipan-kewajipan yang berlainan, sesuai dengan fitrah masing-masing. Namun, matlamat hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama, iaitu mencari redha Allah (Mardhatillah). Allah telah berfirman,

"Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki mahupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." An-Nisaa : 124.
 Rasulullah juga turut menyuruh umatnya supaya memperlakukan wanita sebaik-baiknya sebagaimana sabda baginda yang bermaksud :

"Mereka yang paling sempurna dikalangan mereka yang ikhlas adalah mereka yang mempunyai akhlak yang terbaik dan yang terbaik dikalangan kamu adalah yang paling baik terhadap isterinya."
HR At-Tirmidzi Rasulullah saw telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikan sebagaimana dalam sabdanya yang bermaksud....
"Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok adalah bahagian yang teratas, jika kamu cuba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu." Al-Bukhary dan Muslim
Terdapat perbedaan diantara pembawaan lelaki dan wanita yang tidak boleh dinafikan. Wanita secara fisiknya lebih lemah dari kamu lelaki, oleh itu mereka tidak dapat melindungi diri merek dengan kekuatan mereka sendiri. Fitrah telah mengurniakan kepada wanita dua ciri iaitu kedegilan dan rasa malu yang merupakan dua senjata ampuh yang digunakan untuk memelihara diri mereka. Nilai sebenar wanita dalam Islam amat bertentangan dengan apa yang diperjuangkan oleh wanita Barat. Nilai wanita bukan terletak pada  pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.
Wanita menurut perspektif Islam adalah : Wanita diciptakan sebagai penenteram dan penyenang hati.
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya." Ar Ruum : 21
Wanita sebagai sumber kasih, sayang dan kelembutan.
"Dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang." Ar Ruum : 21

Wanita berperanan melahirkan zuriat dan memberi pendidikan.
"Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis-jenis kamu sendiri dan menjadikan dari isteri- isteri itu, anak-anak dan cucu-cucu." An Nahl : 72

“kutipan artikel”

Dialog sepasang Albanna



Dipenghujung sore jum’at sepasang suami istri menghabiskan waktu bercengkerama didepan beranda rumah ditemani buah cinta semata wayang mereka.  Pemandangan yang sejuk melihat keluarga syurga itu. Tiba tiba sang istri melontarkan pernyataan yang membuat canda tawa mereka terhenti
“Abi, ummi sedang jatuh cinta...sangaaaat...” jelas ummi
Sang suami memandang manja ke istrinya dan tersenyum simpul.
“tapi bukan dengan abi...” tiba2 rekahan senyum itu memudar mendengar pernyataan lanjut istrinya. Kaget. Tapi tetap berusaha untuk tenang bertanya dengan ekspresi datar
“ Dengan siapa mi?”
“Abi maafkan ummi ya. Ummi begitu mencintaiNYA dengan sangat. Cinta itu telah menyita perhatian, hati dan pikiran ummi sepenuhnya. Dan jujur ketika ummi memutuskan menikah dengan abi satu tahun silam, sebenarnya hanya karena Dia. Ummi mencintaiNYA melebihi cinta ummi ke abi dan buah hati kita bahkan dengan apapun. Pernikahan kita ummi jadikan tempat pembuktian kalau ummi benar2 mencintaiNYA. Dan syukron ya bi, abi telah membantu ummi. Semoga ini benar adanya. Semoga Dia nerima cinta ummi. Ummi harap begitu juga dengan abi. Silahkan abi jadikan pernikahan kita ini sebagai “wasilah perantara” untuk membuktikan cinta abi padaNYA. Sehingga apa yang kita lakoni sampai batas waktu ini semata karena cinta pada yang sama2 kita cintai.”
Suasana sejuk dan haru serta merta menyelubungi hati sang suami. “Semoga kau menjadi penghulu bidadari syurga, sayang. Sungguh aku takut posisiku tergantikan disyurga nanti. Tapi ku berharap ruh2 pencinta Nya akan kembali disatukan di jannahNYA. Yuk kita desain bahtera ini sebagai tempat pembuktian cinta kita yang sebenarnya”
Senyum bidadari sang istri merekah mendengar restu dan ridho suaminya. ^^.