Dipenghujung sore jum’at sepasang suami istri menghabiskan waktu
bercengkerama didepan beranda rumah ditemani buah cinta semata wayang
mereka. Pemandangan yang sejuk melihat
keluarga syurga itu. Tiba tiba sang istri melontarkan pernyataan yang membuat
canda tawa mereka terhenti
“Abi, ummi sedang jatuh cinta...sangaaaat...” jelas ummi
Sang suami memandang manja ke istrinya dan tersenyum simpul.
“tapi bukan dengan abi...” tiba2 rekahan senyum itu memudar
mendengar pernyataan lanjut istrinya. Kaget. Tapi tetap berusaha untuk tenang
bertanya dengan ekspresi datar
“ Dengan siapa mi?”
“Abi maafkan ummi ya. Ummi begitu mencintaiNYA dengan sangat. Cinta
itu telah menyita perhatian, hati dan pikiran ummi sepenuhnya. Dan jujur ketika
ummi memutuskan menikah dengan abi satu tahun silam, sebenarnya hanya karena
Dia. Ummi mencintaiNYA melebihi cinta ummi ke abi dan buah hati kita bahkan
dengan apapun. Pernikahan kita ummi jadikan tempat pembuktian kalau ummi benar2
mencintaiNYA. Dan syukron ya bi, abi telah membantu ummi. Semoga ini benar
adanya. Semoga Dia nerima cinta ummi. Ummi harap begitu juga dengan abi. Silahkan
abi jadikan pernikahan kita ini sebagai “wasilah perantara” untuk membuktikan cinta abi padaNYA. Sehingga apa
yang kita lakoni sampai batas waktu ini semata karena cinta pada yang sama2
kita cintai.”
Suasana sejuk dan haru serta merta menyelubungi hati sang suami. “Semoga
kau menjadi penghulu bidadari syurga, sayang. Sungguh aku takut posisiku
tergantikan disyurga nanti. Tapi ku berharap ruh2 pencinta Nya akan kembali
disatukan di jannahNYA. Yuk kita desain bahtera ini sebagai tempat pembuktian
cinta kita yang sebenarnya”
Senyum bidadari sang istri merekah mendengar restu dan ridho
suaminya. ^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar