Kamis, 02 November 2017

#Day 2: “minum susu yuk?,”uliiiss…” –Tantangan 10 hari komunikasi produktif




Tantangan dari kelas bunsay ini membuatku yang dari seorang ibu/istri irit bicara mencoba untuk lebih cerewet dengan penuh ekspresi body language. Benar saja, hari pertama dan kedua menjalankan game ini, mencoba banyak mengeluarkan kata dan bahasa tubuh yang positif membuat hubungan keluarga semakin hangat. Ini juga dikarenaka mood ku sedang baik, jika tidak terkadang males untuk banyak komentar hehehe..PR ini untuk diubah. 

Bahasa tubuh ku yang kaku semakin terwarnai dengan hadirnya si ceria sanguin pak suami.  Sejujurnya beliau lebih pintar mengambil hati anak kecil dengan berbagai ekspresinya dari pada aku. Seperti hari ini, aku takjub dengan kemampuannya membujuk ikhwan kecil kami untuk meminum sebotol susu, padahal sebelumnya aku telah mencoba beberapa kali menawarkannya. Ah, ekspresi dengan tingkah pola lucu yang membuat anak kecil senang meniru dan mendekat yang belum bisa aku tiru. Yang aku bisa saat ini hanya dengan bahasa…” sayang, mau minum susu?, minum susu ya?” dan dengan tegas ikhwan kecil ku menjawab “ nak (tidak)...” disertai gelengan kepala mungilnya. Dan akhirnya aku menyerah, meletakkan kembali susu itu ke dalam kulkas. 

****
Di usia 21 bulan aku masih mengASIhi azam. NgASI adalah ritual wajibnya sebelum dan setelah bangun tidur. Ini menjadi PR ku 3 bulan kedepan untuk mengurangi ASI perlahan agar mudah disapih sehingga saat akan tidur atau bangun tidur dia tidak nangis sambil mencari asi.  Seperti waktu ini dan sebelumnya2 azam terbangun dengan rengekan tangis sambil memanggil2 uminya..”mih…mih…tutuaa…tutuuuuu…” aku sengaja memperlambat gerak menemuinya dengan tujuan agar dia belajar bangun sendiri tanpa menangis. Tetapi gagal setelah aku diamkan lebih dari 5 menit. Dia tetap masih berteriak dari tempat tidurnya. Aku mengalah menghampirinya. Aku menyodorkan asi sambil mengajaknya ngobrol agar segera bangun dan menyudahi aktivitas ngASI yang bisa memakan waktu lama sedang kerja domestic masih menungguku..
“udahan yah mikcunya, mi mw masak lagi…” aku merayu yang disambut dengan gelengan kepalanya.
“hayuk ikut mi masak yuk, kita kupas bawang…bersihkan sayur mau?...cuci piring yuk?...liat ikan yuk, tadi mi beli ikan? Mau…?”,semua tawaran ku di sambut dengan gelengan kepala sambil sesekali menjawab “ nak…nak..!!” yang berarti tidak. Kesabaran ku mulai terusik. Aku berusaha istighfar sambil berfikir apa yang sedang menarik perhatiannya.
“eh kita nulis yuk…buat gambar di kertas, pake spidol warna warni. Mau?”, tanya ku penuh harap dan ternyata disambut dengan reaksi positif. Azam mulai melonggarkan mulutnya dari sumber ASI sambil semangat beranjak menarik tanganku dengan komentar lafal cadelnya....”ulis…uliiss…mi…” dan aku pun mengikutinya dengan langkah bahagia sambil mempersiapkan segala alat alat tulis seperti janjiku. Alhamdulillah, menulis memang menjad hobi barunya sejak 1 minggu belakangan ini.


****
Note (self reminder) :
Ø  Bersabarlah sedikit lagi insyallah akan kau temui jalan keluarnya tanpa harus mengumbar energy negative
Ø  Komunikasi dengan bahasa tubuh lebih efektif untuk menyampaikan pesan ke batita (Kaidah 7-38-55)


#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip










Tidak ada komentar:

Posting Komentar