Hari
ini agenda kami full di luar. Pagi hari mengikuti kajian tafsir mengajak si
ikhwan kecil. Drama di mulai ketika meminta si kecil melepaskan pakaiannya dan
pergi mandi. Beberapa kali ajakan ku hanya dijawab dengan reaksi menolak.
"Sayang, mandi yuk. Buka bajunya dulu ya.. ",Kata ku
lembut sambil memegang bajunya. Azam menolak. " Nak (nggak)..", aku
mencoba membujuk beberapa kali, dan akhirnya berhasil setelah ku tawari mandi
sambil mencuci mobilannya.
“eh mobilnya udah dicuci belum? Cuci mobilnya yuk”,
“Tuti?...mi tuti bil…” dia bergerak menuju tumpukan mainannya
dikeranjang untuk mengambil mobilan favoritnya sambil dibawa ke kamar mandi. Sekali
ini pujukan untuk melepaskan bajuberjalan mulus.
Drama kedua dimulai saat makan. Barangkali makan mungkin
merupakan pekerjaan membosankan bagi azam..dia tidak terlalu suka makan..picky
eater mungkin. Ini menjadi drama hampir
setiap hari. Aku selalu mencoba untuk menawarinya makan dengan olahan menu
berbeda tiap harinya tapi tetap saja dia enngan. Berat badannya pun sedang
mengkhawatirkan. Bulan ini adalah bulan kerja keras untuk menaiikan berat
badannya.
“ sayang makan yuk. Kita makan bareng disni. Abi juga makan tuh”,
ucapku seraya menyodorkan piring untuknya. Sejak usia satu tahun azam sudah aku
biasakan untuk makan bareng keluarga. Tapi tetap nafsu makannnya belum bagus.
“Nak…” dia menggeleng sambil sibuk ingin duduk dipangkuanku
untuk mengambil posisi mimic susu “ Tutuu…mi tutuuuu” dia mulai merengek.
“ sayang ayok makan dulu, nanti baru mimik tutu nya oke..mi
suapin ya? Liat tu nasinya enak nih, ada ayamnya, coba azam suap sendiri. Sini duduk
dekat abi. Atau mau duduk dekat umi?” cerocosku panjang yang tak sia sia karena
mendapat respon positif dari si bayik. Dia mulai beranjak mendekati piring
makannya.
Setelah ritual makan selesai kami berkemas berangkat ke
pengajian ahad. Azam bertemu denga beberapa teman sebayanya. Terkadang dia main
bersama mereka, tetapi waktunya lebih banyak mendekat ke umminya. Selesai dari kajian kami berangkat ke agenda
komunitas mengajar. Aktivitas hari ini menggambar dan mewarnai. Azam kembali
bertemu dengan teman sebayanya, bergabung dan berineraksi
“nak kita menggambar yuk. Mewarnai..azam mau yang mana.. gambar
ikan aja ya?”, tawarku yang disambut komentarnya
“ tulisss..mi tuliss..” sibuk mu orat oret lembar
menggambar. Pinsil warna untuk
menggambar dipakai bersamaan dengan anak yang lain. Saat seorang anak usia 4
tahunan mengambil beberapa pinsil warna yang ada diatas kertas azam, azam
berusaha memprotek mengumpulkan pinsil dalam genggaman seolah itu adalah
miliknya..sambil serius dia berkata
“ no…no..no..” aku tertegun dan sedikit lucu mendengar ucapnya. Itu
adalah kosakata baru dari nya untuk hari ini. Tapi itu adalah kosakata yang
sering aku ucapkan saat aku melarangnya melakukan sesuatu yang tidak baik. Ternyata
cukup ampuh terekam di otaknya. Segera ku
arahakan azam untuk berbagi
“Nak pinjemin dong kakaknya satu. Itukan punya bersama, jadi
makenya bergantian” seolah mengerti azam menyodori pinsil warna di
genggamannya.
*****
Note :
Ă˜ Hikmah perempuan diberi kelebihan verbal adalah
karena perempuan yang bergelar ibu akan banyak mengajarkan anaknya
berkomunkasi. So ibu, belajarlah untuk
banyak berbicara (tentunya yang produktif) ke batita agar tumbuh kembanganya
sempurna
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10
hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar