Minggu, 05 November 2017

#Day 4: Banyak Ngomong –Tantangan 10 hari komunikasi produktif





Hari ini agenda kami full di luar. Pagi hari mengikuti kajian tafsir mengajak si ikhwan kecil. Drama di mulai ketika meminta si kecil melepaskan pakaiannya dan pergi mandi. Beberapa kali ajakan ku hanya dijawab dengan reaksi menolak. 
"Sayang, mandi yuk. Buka bajunya dulu ya.. ",Kata ku lembut sambil memegang bajunya. Azam menolak. " Nak (nggak)..", aku mencoba membujuk beberapa kali, dan akhirnya berhasil setelah ku tawari mandi sambil mencuci mobilannya. 
“eh mobilnya udah dicuci belum? Cuci mobilnya yuk”,
“Tuti?...mi tuti bil…” dia bergerak menuju tumpukan mainannya dikeranjang untuk mengambil mobilan favoritnya sambil dibawa ke kamar mandi. Sekali ini pujukan untuk melepaskan bajuberjalan mulus.

Drama kedua dimulai saat makan. Barangkali makan mungkin merupakan pekerjaan membosankan bagi azam..dia tidak terlalu suka makan..picky eater mungkin.  Ini menjadi drama hampir setiap hari. Aku selalu mencoba untuk menawarinya makan dengan olahan menu berbeda tiap harinya tapi tetap saja dia enngan. Berat badannya pun sedang mengkhawatirkan. Bulan ini adalah bulan kerja keras untuk menaiikan berat badannya.
“ sayang makan yuk. Kita makan bareng disni. Abi juga makan tuh”, ucapku seraya menyodorkan piring untuknya. Sejak usia satu tahun azam sudah aku biasakan untuk makan bareng keluarga. Tapi tetap nafsu makannnya belum bagus.
“Nak…” dia menggeleng sambil sibuk ingin duduk dipangkuanku untuk mengambil posisi mimic susu “ Tutuu…mi tutuuuu” dia mulai merengek.
“ sayang ayok makan dulu, nanti baru mimik tutu nya oke..mi suapin ya? Liat tu nasinya enak nih, ada ayamnya, coba azam suap sendiri. Sini duduk dekat abi. Atau mau duduk dekat umi?” cerocosku panjang yang tak sia sia karena mendapat respon positif dari si bayik. Dia mulai beranjak mendekati piring makannya.

Setelah ritual makan selesai kami berkemas berangkat ke pengajian ahad. Azam bertemu denga beberapa teman sebayanya. Terkadang dia main bersama mereka, tetapi waktunya lebih banyak mendekat ke umminya.  Selesai dari kajian kami berangkat ke agenda komunitas mengajar. Aktivitas hari ini menggambar dan mewarnai. Azam kembali bertemu dengan teman sebayanya, bergabung dan berineraksi
“nak kita menggambar yuk. Mewarnai..azam mau yang mana.. gambar ikan aja ya?”, tawarku yang disambut komentarnya
“ tulisss..mi tuliss..” sibuk mu orat oret lembar menggambar.  Pinsil warna untuk menggambar dipakai bersamaan dengan anak yang lain. Saat seorang anak usia 4 tahunan mengambil beberapa pinsil warna yang ada diatas kertas azam, azam berusaha memprotek mengumpulkan pinsil dalam genggaman seolah itu adalah miliknya..sambil serius dia berkata
“ no…no..no..” aku tertegun dan sedikit lucu mendengar ucapnya. Itu adalah kosakata baru dari nya untuk hari ini. Tapi itu adalah kosakata yang sering aku ucapkan saat aku melarangnya melakukan sesuatu yang tidak baik. Ternyata cukup ampuh terekam di otaknya.  Segera ku arahakan azam untuk berbagi
“Nak pinjemin dong kakaknya satu. Itukan punya bersama, jadi makenya bergantian” seolah mengerti azam menyodori pinsil warna di genggamannya.


*****
Note :
Ă˜  Hikmah perempuan diberi kelebihan verbal adalah karena perempuan yang bergelar ibu akan banyak mengajarkan anaknya berkomunkasi.  So ibu, belajarlah untuk banyak berbicara (tentunya yang produktif) ke batita agar tumbuh kembanganya sempurna


#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip




Tidak ada komentar:

Posting Komentar