Hari ini masih ada di episode
larangan. Alhamdulillah aku menemukan
cara efektif bagaimana larangan di dengar oleh anak, yaitu dengan memberikan alternatif
pengalihan perhatian dan bujukan yang logis. Hari ini kami diajak abi jalan
sore. Azam ingin duduk didekat abi yang
sedang menyetir. Biasanya abi akan
mengizinkan saat berada dijalan sepia tau dalam keadaan macet. Karena beberapa hari tidak diajak jalan,
sekalinya diajak jalan azam memaksa untuk duduk didekat abi sedang jalan dlam
keadaan ramai lancar yang butuh fokus. Azam keukeuh
tidak mau diambil umi.
“ Azam
ayo nak ke umi sebentar, nanti azam duduk lagi dekat abi. Sekarang sedang fokus
nyetir..”, aku mencoba menerangkan. Azam menangis teriakan saat aku mencoba
mengambil dia dari pangkuan abinya.
“Ayo
sayang, nanti duduk lagi deket abi”
“
Nakk..aaa…aaaa….NAk”, azam menguatkan pegangan tanganya di setir.
“ Eh
sayang coba liat ini dulu, ini kaca mobilnya basah, ayok kita lap sama
kanebonya. Mana ya kanebonya?? Coba kita buka di laci sini..ayok sini umi bantu…”,
aku mencoba kembali mengambil azam, dia melonggarkan pegangannya dari setir,
sambil sedikit merengek dia menuruti kataku.
“ Ni
kita lap dulu ya kacanya. Nanti kalau jalan sudah lengang azam boleh duduk
dekat abi”, azam mengikuti kataku sambil memperhatikan jalan. Benar saja saat
jalan lengang azam langsung menoleh ke abinya sambil mencoba menjangkau setir,
abi langsung menyambut azam.
Metode
seperti ini akan di uji kembali ke kondisi selanjutnya, insyallah. Dan pastinya
kondisi ini menuntut aku memanjangkan sumbu sabar. J
#hari13
#gamelevel1
#tantangan10
hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar