aku ingin pulang,
aku rindu,
aku ingin bertemu dengan MU segera,
tapi aku takut,
takut kalau aku tak pantas untuk hanya melangkahkan kaki ke rumah MU,
aku takut,
takut kalau selama ini aku munafik dalam kata mencintaiMU,
aku takut,
takut kalau dialam sana sepi, sendiri, senyap dan sunyi,
tak bisa lagi berdiaolog hati dengan MU,
tak bisa lagi nangis mengadu,
tak bisa lagi berkeluh kesah dengan MU,
tak bisa lagi merengek2 memohon pada MU,
dan aku lebih takut lagim
dunia menjauhkan aku semakin jauh dengan MU,
aku takut...
tapi aku sangat rindu untuk bertemu denganMU, Rasulullah dan keluarganya...
sungguh, bukan karena amalku Kau kabulkan ingin ku,
tapi karena RahmatMU lah aku bisa bersamaMU,
Allah ku tau kau Maha Penyayang..
Allah Jemput aku...
Allah aku sangat Rindu
aku Sangat Rindu
jemputlah aku....
Segera...
Jumat, 08 Maret 2013
Kamis, 07 Maret 2013
Adab sebagai mukmin
Adab
sebagai mukmin
(kajian
Surat Hujurat)
“Indahnya islam dengan adab”
Ilmu
itu tidak ada gunanya jika tak iringi adab Sekalipun kita punya ilmu yang
banyak, hafiz sekalipun. Ulama terdahulu
sebelum memperlajari ilmu yang lain mereka menghafal dan mempeljari quran
terlebih dahulu. Karena Alquran adalah ilmu dari segaala ilmu. Ilmu yang agung.
Para pakar terdahulu semuanya hafiz
quran. Makanya ulama terdahulu maksimal umur 12 tahun sudah hafiz quran.
Alhujarat
ayat 1: “wahai orang2 yang beriman! Jangnlah
kamu mendahului Allah dan Rasulnya” asbabun nuzul ayat ini, dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa
kafilah Bani Tamim datang kepada Rasulullah Saw. Pada waktu itu Abu Bakar
berbeda pendapat dengan Umar mengenai siapa yang seharusnya mengurus kafilah
itu. Abu Bakar menghendakai al-Qa’qa’ bin Ma’bad, sedangkan Umar menghendaki
al-Aqra’ bin Habis. Lalu Abu Bakar berkata pada Umar : “Kamu hanya ingin
menyelisihiku.” Umar menjawab : “Aku tidak bermaksud demikian.” Kemudian perselisihan tersebut
berlangsung sampai terdengar keras suara keduanya, sedangkan rasul belum
memutusakan apa dan mereka berdebat didepan Rasul, maka turunlah surah al-Hujurȃt ayat 1 sampai 5. Diriwayatkan oleh
al-Bukhȃri dan lainnya, dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abi Mulaikah, yang
bersumber dari Abdullah bin Zubair.[1], etikanya
jangan mendahului Allah dan Rasulnya dalam segala urusan kita. Misalnya saat
berjanji jangan lupa ucapkan insyallah, dalam pekerjaan, dalam mencari jodoh,
tetap dalam kerangka istikharah meminta petunjuk kepada Allah, biarlah Allah
yang memutuskan karena belum tentu pilihan2 itu adalah yang terbaik untuk kita.
“ya Allah aku berserah diri sepenuhnya
kepadaku untuk mengurus urusanku, maka pilihkanlah yang terbaik untuk ku”.
Alhujarat
ayat 2 : “wahai orang2 yang beriman
janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi. Pada saat itu abu
bakar dan umar sempat berdebat. Konsekuensi debat salah satunya adalah suara
akan meninggi karena masing2 adu argumen dan masing2 ingin didengar. Etikanya telah
diajarkan Allah disurat alhujarah ayat 2. Aplikasi ke kehidupan saat ini,
hindari berdebat yang terlahir dari sesuatu yang belum jelas. Sebaiknya diklarifikasi
dengan santun. Berkata2lah dengan santun kepada siapapun sekalipun dengan anak
kecil, sekalipun dengan lawan bicara yang membuat kita jengkel. Zaman ini masa
krisis keteladanan. Nasehat ustad Rahmat abdullah “carilah teladan, jika kamu
telah mencari tetapi tidak menemui, maka jadilah teladan”.
Kajian pagi
Jum’at
Rumah Quran
IPB
Rabu, 06 Maret 2013
Cunang,I’m in love
Dont
think it is about my love story..with someone..^^..NO...aku ingin mengubah
sedikit presepsi tentang felling in love tak
semata hanya pada lawan jenis. Itu cinta yang sangat sempit dan lebih
individual menurutku. Cinta yang kurasa ini lebih luas dan lebih bermakna. Ya
ini tentang cinta persahabatan. Starting pointnya
begini: kamu
sendiri – moving ketempat
baru – tanpa teman yang dikenal – menemukan orang2 baru. Pada tahap ini
hanya ada 2 pilihan kamu jadi bagian mereka atau kamu hanya tetap menjadi orang
lain bagi mereka. Aku akan memilih yang pertama. Walau diawal aku tidak tahu
bagaimana harus menjadi bagian dari mereka dan mereka menjadi bagian dari ku,
tpi ada sesuatu energi yang menyatukan kami. Kalau disatukan dengan harta,
jabatan dan tahta,ku rasa tak ada lagi cinta itu hingga kini. Yang disatukan
itu hati2 kami dalam ikatan persahabatan yang tulus. Hati2 yang datang dari
timur hingga barat indonesia yang bertemu dalam bumbung kampus IPB di keluarga
Biologi Tumbuhan 12. Cinta itu terungkap pertama kali di Gunung Salak saat kami
melakukan praktikum lapangan.
Kata
Rasulullah jika kamu ingin kenal dengan seseorang maka tinggallah beberapa hari
bersamanya. Selama kebersamaan disana kami benar2 merasakan sebuah anugrah
keberadaan setiap nama. 24 orang yang padu dan menyatu kala bersama, dalam
frekuwensi jiwa yang sama. Tidak ada gap, tidak ada geng, tidak ada saling
menonjolkan diri, tidak ada yang merasa paling hebat, merasa paling pintar,
merasa paling berpengaruh, walaupun kami tau orang2 itu ada. Tapi kami
berekpresi sama. Membagi porsi cinta yang sama untuk satu dan lainnya. Semuanya
sama rata sama rasa. Suatu hubungan yang luarbiasa menurutku karena baru kali
ini aku menemukannya. Beberpa hari setelah pulang,,Grup FB plant biology
yang menjadi sarana penghubung dipenuhi dengan luahan kalimat2 syukur dan
terimakasih untuk persahabatan ini. Kami bahagia. Hari selanjutnya semakin
dekat, semakin kompak.
Satu
semester berlalu. Akhir semester dihabiskan dengan agenda masing2 yang pulang
ke kampung halaman, yang berkeliling pulau jawa, yang hanya stay di kosan.
Taukah kamu ada sesuatu yang terjadi saat kami bertemu mengawali semester 2
ini. Ya..cinta itu ternyata tak seindah dulu, hati tak terikat seerat dulu,
jurang2 mulai terbentuk. Semuanya ketahuan saat kami merencana untuk
menghabiskan waktu bersama semalam suntuk sebelum kami berpisah dalam waktu dan
tuntutan penelitian kedepan.
Agenda
direncanakan tak semulus yang dibayangkan. Tak sekompak biasa. Ntah kenapa saat
itu diskusi waktu begitu alot. Banyak pendapat, banyak kepentingan. Dan entah
kenapa sikap ego tiap individu begtu mencuat. Kamu mengertikan aja jadinya
persahabatan yang didominasi ego, tak ada yang mau mengalah semuanya hanya mw
menang sendiri, didengarkan, kemauannya diikuti,diperhatikan lebih, tak ada
yang mau mengalah? Yes, right..umur
persahabatan itu takkan bertahan lama. Dan persahabatan tak lebih dari sebuah
hubungan untung dan rugi. Berteman jika butuh. Sangat tidak tulus. Dan itu yang
terjadi saat itu. Aku ini tipikal pribadi yang cuek, tak peduli dengan keadaan
sekitarnya. Awalnya aku tak mengkhwatirkan apapun. Ah itu hal biasa, pikirku.
Tapi Keadaan agak genting baru aku ngeh. Pasalnya dari Akumulasi dari certa
teman2, yang merasa gak enakanlah, yang si ini paling menonjolah, yang si itu
paling sibuk lah, yang ini ngambek, yang itu sakit hati, yang sana salah
sangka. Endingnya dari 24 orang, yang memutuskan untuk ikut kurang dari
setengahnya. Sedih. Dan yang benr2 memperjuangkan hanya 3 or 4 shabat ku.
“kalau
kayak gini caranya gak usah pergi aja!”
“
kenapa semuanya pada egois?”
“kenapa
tak terus terang aja kalau ada masalah. Kalau gak setuju dengan keputusan ini?”
“kenapa
begni dan begtu?”
Malam
itu aku menjadi sangat mellow. Ntah kenapa. Ada sesuatu yang hilang. Di hati
ini.
****
Akhirnya
acara makrab jadi dilaksankan, walau hanya dengan 3,4,5, 10 orang. Siang sabtu
hari keberngkatan ke lokasi. Aku berangkat belakangan karena ada kerjaan dilab.
Sore hari setelah kerjaan selesai aku mencari transportasi ke cunang
alias curug nangka. Aku pergi dengan berat hati. Bukan karena acaranya, tapi
karena aku hanya akan menemui beberapa wajah saja. Tak semuanya seperti di
gunung salak waktu itu. Tapi yahh..”tetap semangat ya fa” teriak ku membatin.
Ritual dialog diri yang sering kulakukan saat berada dalam keadaan pesimis.
Perjalanan
lumayan jauh. Akhirnya angkot yang ku tumpangi sampai di cunangning hill. Udara
sejuk menyambut kedatanganku, seketika iya menjalar keseluruh urat syaraf yang
tegang beberapa waktu belakang ini. Gunung salak berdiri kokoh terlihat
diujung jalan, langit sudah berubah kuning keemasaan saat itu. Aku berjalan
menuju villa sambil mengabadikan pemandangan yang menarik kiri dan kanan jalan.
Imajinasi untuk agenda malam yang sepi lenyap seketika sepanjang jalan melewati
lukisan alam yang Maha indah, dan bayangan itu baru kembali lagi ketika
aku sampai didepan pintu villa. Sunyi senyap. Tak terdengar canda seperti
biasa. Aku menyiapkan diri untuk menerimny. Saat ku buka pintu aku kaget..aku
menemukan wajah2 yang diawal ku mendapat informasi gak bisa datang, tapi mereka
hadr lebih dulu..sambutan yang hangat...aku sangat bahagiaa detik itu..:)..dan
malam itu menjadi malam pembuktian cinta persahabatan kami...ternyata cinta itu
tak padam. Kehangatan masih seperti dulu.. hanya saja pada saat itu mungkin
persahabatan kami sedang diuji dengan sikap2 kami. Saat jauh bukan berarti
cinta pun jauh, tapi pada saat itu setiap diri sedang dituntut untuk lebih
memahami satu sama lain karena persahabatan itu dibangun dengan lapang dada
untuk menerima dan memahami segala kekurangan sahabat, berbaik sangka,
mendahulukan sahabat, dan melakukan yang membuat sahabat senang. Dan
persahabatn itu akn direnggangkan dengan ego, menuntut dipahami,
dimengerti, dan buruk sangka.
Maka
dalam hubungan persahabatan sediakanlah hatimu seluas samudra yang airnya tawar
agar segelas garam tak berasa saat dituang, bukan seteko air yang akan sangat
berasa saat dituangi segelas garam.
*sesungguhnya
setiap orang yang mampir dalam hidup hadir mengisi episode kita itu tidak ada
secara kebetulan. Kehadiran mereka tentu membawa kebaikan2 yang akan disampaikn
oleh Sang Pencipta kepada kita. Begitu juga sebaliknya. Karena sesungguhnya
aku, kamu, kita dan mereka adalah sang perantara...perantara kebaikan, rezeki
dan rahmat Sang Pencipta yang ingin disampaikanNYa. Maka jagalah hubungan
persabahatan itu...
Memoriam
in Curuk Nangka/02032013
Spesial
for my BOT 12’s Family ^^
Dan
aku kembali jatuh cinta...
Jumat, 01 Maret 2013
Wanita Solehah : Penyeri Taman Syurga
Wanita ibarat bunga... cantik
indahnya pada pandangan mata hanya sementara... Yang kekal menjadi pujaan manusia,
hanyalah wanita yang mulia akhlaknya... kerana akhlaq itu umpama bunga diri..
Tiada guna berwajah cantik tetapi akhlaq buruk.. tiada guna juga berwajah
cantik tetapi hati kosong dari ilmu... Ibarat bunga.. ada yang cantik bila
dipandang tetapi busuk baunya... Ada pula yang kurang menarik dan baunya juga
kurang menyenangkan... Ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata
kasar.. tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi
nilainya....
Wanita adalah makhluk Allah
yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan
wanita. Oleh yang demikian, Allah telah menetapkan hukumnya ke atas mereka;
walaupun berat di pandangan mata si jahil dan ingkar tetapi ia adalah kemanisan
iman yang dicicip oleh wanita solehah.
Karena itulah... Sebagai anak, dia menjadi anak yang solehah... Sebagai remaja
dia akan menjadi remaja yang berakhlak.. sebagai isteri, dia menjadi
isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.. sebagai ibu, dia akan
mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang... dan pastinya sebagai hamba Allah,
dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya...
Islam tidak membedakan kedudukan atau d3rajat seseorang apakah mereka wanita atau lelaki melainkan berdasarkan ketaqwaan mereka kepada
Allah...
Firman ALlah dalam surah an-Nisa', ayat 24 artinya...
"Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki maupun
wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan
mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."
Rasulullah saw pernah bersabda yang maksudnya :
"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah."
HR Muslim
Wanita Menurut Perspektif Islam
Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya. Sebagaimana
eratnya hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan
wanita diciptakan untuk saling melengkapi. Setiap lelaki dan wanita memiliki
tugas-tugas dan kewajipan-kewajipan yang berlainan, sesuai dengan fitrah
masing-masing. Namun, matlamat hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama,
iaitu mencari redha Allah (Mardhatillah). Allah telah berfirman,
"Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki mahupun wanita
sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka
tidak dianiaya walau sedikitpun." An-Nisaa : 124.
Rasulullah juga turut menyuruh umatnya supaya
memperlakukan wanita sebaik-baiknya sebagaimana sabda baginda yang bermaksud :
"Mereka yang paling sempurna dikalangan mereka yang ikhlas adalah
mereka yang mempunyai akhlak yang terbaik dan yang terbaik dikalangan kamu
adalah yang paling baik terhadap isterinya."
HR At-Tirmidzi Rasulullah saw
telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikan
sebagaimana dalam sabdanya yang bermaksud....
"Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari
tulang rusuk yang bengkok adalah bahagian yang teratas, jika kamu cuba untuk
meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap
bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu." Al-Bukhary dan
Muslim
Terdapat perbedaan diantara pembawaan lelaki dan wanita yang tidak boleh dinafikan. Wanita
secara fisiknya lebih lemah dari kamu lelaki, oleh itu
mereka tidak dapat melindungi diri merek dengan kekuatan mereka sendiri. Fitrah
telah mengurniakan kepada wanita dua ciri iaitu kedegilan dan rasa malu yang
merupakan dua senjata ampuh yang digunakan untuk memelihara diri mereka. Nilai
sebenar wanita dalam Islam amat bertentangan dengan apa yang diperjuangkan oleh
wanita Barat. Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol,
berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada
kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.
Wanita menurut perspektif
Islam adalah : Wanita diciptakan sebagai penenteram dan penyenang hati.
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya." Ar Ruum : 21
Wanita sebagai sumber kasih, sayang dan kelembutan.
"Dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang." Ar Ruum : 21
Wanita berperanan melahirkan zuriat dan memberi pendidikan.
"Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis-jenis kamu
sendiri dan menjadikan dari isteri- isteri itu, anak-anak dan cucu-cucu."
An Nahl : 72
“kutipan artikel”
Dialog sepasang Albanna
Dipenghujung sore jum’at sepasang suami istri menghabiskan waktu
bercengkerama didepan beranda rumah ditemani buah cinta semata wayang
mereka. Pemandangan yang sejuk melihat
keluarga syurga itu. Tiba tiba sang istri melontarkan pernyataan yang membuat
canda tawa mereka terhenti
“Abi, ummi sedang jatuh cinta...sangaaaat...” jelas ummi
Sang suami memandang manja ke istrinya dan tersenyum simpul.
“tapi bukan dengan abi...” tiba2 rekahan senyum itu memudar
mendengar pernyataan lanjut istrinya. Kaget. Tapi tetap berusaha untuk tenang
bertanya dengan ekspresi datar
“ Dengan siapa mi?”
“Abi maafkan ummi ya. Ummi begitu mencintaiNYA dengan sangat. Cinta
itu telah menyita perhatian, hati dan pikiran ummi sepenuhnya. Dan jujur ketika
ummi memutuskan menikah dengan abi satu tahun silam, sebenarnya hanya karena
Dia. Ummi mencintaiNYA melebihi cinta ummi ke abi dan buah hati kita bahkan
dengan apapun. Pernikahan kita ummi jadikan tempat pembuktian kalau ummi benar2
mencintaiNYA. Dan syukron ya bi, abi telah membantu ummi. Semoga ini benar
adanya. Semoga Dia nerima cinta ummi. Ummi harap begitu juga dengan abi. Silahkan
abi jadikan pernikahan kita ini sebagai “wasilah perantara” untuk membuktikan cinta abi padaNYA. Sehingga apa
yang kita lakoni sampai batas waktu ini semata karena cinta pada yang sama2
kita cintai.”
Suasana sejuk dan haru serta merta menyelubungi hati sang suami. “Semoga
kau menjadi penghulu bidadari syurga, sayang. Sungguh aku takut posisiku
tergantikan disyurga nanti. Tapi ku berharap ruh2 pencinta Nya akan kembali
disatukan di jannahNYA. Yuk kita desain bahtera ini sebagai tempat pembuktian
cinta kita yang sebenarnya”
Senyum bidadari sang istri merekah mendengar restu dan ridho
suaminya. ^^.
Langganan:
Postingan (Atom)