Kamis, 14 Februari 2013

zamru

Zamru 

 Rinai hujan memambah mendung hati zamru sore ini. ia baru saja memutuskan untuk tidak melanjutkan proses menuju taaruf yang diperantarai sahabatnya. ntahlah..zamru begitu merasa resah. resah bukan karena lelaki itu tidak memenuhi kriterianya. zamru bahkan belum pernah bertemu sama sekali dengan lelaki itu. hanya tau nama saja saat nada sahabatnya menceritakan tentang mujahid.
 "insyallah beliau lelaki yang sholeh dan dewasa. dan sekarang memang sedang mengikhtiarkan seorang istri. jika kamu siap. aku akan menyampaikan hal ini padanya, karena mas mujahid kmrn juga minta dicarikan istri". jelas nada saat mereka bertemu dikantin kampus.
 "aku siap insyallah. jika kamu bisa, maka silahkan kamu lanjutkan. aku percaya pada mu nada". hanya istighfar yang terucap dihati zamru zaat itu mengiringi anggukan kepada nada.

 *** 
sudah hampir 1 bulan sejak pembicaraan itu nada masih belum menemuinya untuk menyampaikan  keputusan mujahid apakah akan melanjutkan ke proses taaruf atau tidak. zamru hanya menunggu dan menunggu dalam resah. entah kenapa dia merasakan resah. zamru khawatir salah langkah hingga Allah tak ridho. khwatir menyusahkan sahabatnya.  penghujung malam menjadi momen favorit untuk zamru curhat ke Allah membuka dialog hati yang panjang. "ya Allah tunjukkanlah yang baik itu yang mana. ku hanya ingin ridho mu. Rabb, pakah resah hati ku ini menandakan KAU tidk setuju. Rabb, maafkan aku..memang rencana itu menyita hati dan pikiranku jauh dari MU. Rabb kalau ini cara Mu untuk menjauhkan aku maka ringankanlah aku untuk memutuskan menjauh darinya. aku hnya ingin ketenangan dan kekhusukan hati bersama Mu selamanya. hanya itu" 
 *** 
 zamru mencoba menguatkan hati, membulatkan keyakinan ke Allah bahawa segalanya Allah yang ngatur, mencoba membuang illah lain selain Allah. dan mujahid hampir menjadi illahnya. 
"maaf nad, aku tidak bisa meneruskan proses ini. bukannya aku tidak sabar menunggu,bukan juga ku menolak. ntah kenapa aku merasa begtu resah. mujahid mengalahkan ketenangan hati dan ikhtiar untuk khusuk menempatkan hati untuk Allah.  jika kami jodoh Allah akan mempertemukan kami dengan caraNya dan bukan cara ku" keputusan itu mengalir begitu saja dari mulut zamru ditempat yang sama ketika bertemu dengan nada saat memulai mengawalinya. dan zamru telah mengakhirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar