Senin, 13 Februari 2017

catatan hati ummi



Dear shalihku…
Engkau adalah lelaki impianku, bahkan jauh sebelum aku menemukan jodohku. Engkau adalah restu bisikan batin dariNya. Saat ku tahu janin yang ku kandung adalah engkau, shalihku, sungguh aku sangat bahagia terucap syukur. Merawat mu dalam kandungan rahimku adalah dzikir sepanjang waktu berharap engkau yang lahir nanti menjadi hambaNya yang ta’at. Do’a penuhku yang sering terlantun memohon agar DIAlah yang langsung menjagamu seperti DIA yang langsung menjaga rasulullah. Aku ini hanya manusia yang penuh kekurang dan kesempurnaan dari sosok ibu yang ta’at dan beriman berasakan anak2 shalih mushlih seperti generasi terbaik agama ini.  Maka ku titipkan engkau dan nantinya adik2 mu ke pencipta Mu.
Azam hafiz, rangkai asa umi untuk mu adalah engkau direstui dan dituntun menjadi seorang hamba yang ta’at pada NYA tanpa syarat, alqur’an adalah akhlakmu seperti yang Rasulmu contohkan, hamilal qur’an adalah gelarmu sehingga nanti engkau menjadi seorang ulama yang faqih, pempimpin yang adil dicintai rakyatnya, si kaya dermawan hingga engkau menjadi amal jariyah untuk kami.
Azam hafiz, tumbuhlah menjadi sosok lelaki lembut nan tegas. Tahukah engkau, khususnya perempuan adalah makhluk berhati perasa, dan mereka akan selalu jatuh cinta dengan kelembutan dan kedewasaan. Engkau lelaki adalah yang bertanggungjawab terhadap 4 perempuan, ibu mu, istri mu, adik perempuan mu dan anak perempuan mu. Jika engkau bisa mengambil hati mereka dengan keindahan akhlakmu, maka mereka adalah makluk yang sangat ringan lisan melantunkan do’a barokah untuk mu sepanjang keta’atan mereka. Tapi jika hati2 mereka kau lukai dengan kekasaran lelaki mu, maka kau akan kehilangan hampir sebagian dirimu yang ada padanya. Tahukah engkau siapakah do’a perempuan terijabah dari 4 perempuan? Ya, dia adalah ibu mu. Ibu mu adalah syurgamu. Maka muliahkan lah dia.
Anakku azam hafiz. Saat ini engkau berusia 12 bulan dan umi 28 tahun. Diantara usia kita, tidak pernah ada yang tahu sepanjang apa kebersamaan kita. Jikalah umi pergi dulu, maka apa yang menjadi wasiat umi telah tersampaikan. Semoga umi bisa mempertanggungjawabkan amanah sebagai ibu dihadapan jaksa Maha Agung nanti…


Umi sayang Azam Hafiz karena Allah..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar