Tentang
sahabat
Pertengkaran kecil
“saat ku minta kepada Allah untuk
bisa memiliki hubungan yang baik dengan sahabat, Allah mengujiku dengan menyibakkan
segala ketidaksukaannya kepada ku”
Kedekatan dalam persahabatan itu
tak diukur waktu. Kamu bisa sangat dekat dalam wktu yang sebentar bahkan kamu
tidak bisa dekat walau sudah menghabiskan puluhan dan ratusan hari, dlan satuan
bulan dan mungkin kurun tahun dalam persahabatan itu. Terkadang kamu merasa
dekat sebagai sahabatnya, tetapi dia tak punya perasaan yang sama. Bahkan
terkadang sebelum kamu sempat dekat, malah papan persabahatan mu telah
tertancap2 dengan paku atas kesalahanmu atau kesalahannya. Dalam kesakitan kamu
berusaha untuk melepaskannya. Pedih. Air mata ingin keluar membasuh lukanya dan
akhirnya terlepaskan juga oleh palu bermerek tabayun. Tapi ternyata bekas
tancapannya masih sangat dalam..dalam perjalanan waktu untuk kembali merajut
menjadi bilahan yang utuh. Apakah bisa rasa seperti sedia kala? Kenapa kamu
mengatakan tidak bisa? Itu tergantung persepsi mu. Aku ingin sedikit berbagi persepsiku tentang
sahabat dan yang perlu dimiliki setiap sahabat.
Sejak kamu memutuskan untuk
memasukkan namanya disatu ruang hati mu sebagai sahabat, maka disaat yang sama
kamu harus menyediakan ruang lain yang sangat luas untuk sebuah sikap
pengertian, pemahaman dan cinta.
Mengerti bahwa dia sama seperti kamu yang juga ingin dimengerti,
diperhatikan, dimanja dan dibutuhkan, diposisi ini kamu menempatkan diri
sebagai yang mengerti sahabat mu (hanya ingin mengerti). Memahami bahwa dia kemungkinan memiliki
karekater yang bertolak belakang dengan kepribadianmu, diposisi ini menempatkan
diri sebagai yang memahami dia sepenuhnya (hanya ingin memahami). Dan cinta.
Apakah kamu tahu arti cinta? Cinta adalah memberi. Memberi segala yang
bisa membuat sahabatmu menjadi lebih baik. Maka ketika kamu telah memutuskan
dia sebagai sahabat mu maka berilah pengertian, pemahaman dan cinta sepenuhnya
kepada sang sabahat. Dia tak akan bisa memenuhi seperti yang kamu inginkan, dia
tak sehebat yang kamu fikirkan, dia tak sempurna yng kamu bayangkan,bahkan
terkadang dia sangat menyebalkan, merusak mood mu, menyusahkan kamu, menyita
waktu mu..dan segalanya...tapi jika kamu merpersepsikan positif atas konsekuensi
keputusan mu tadi maka sabahabatmu adalah guru kehidupan terbaik untukmu yang
mengajarkan semua sikap terbaik tentang sabar, dewasa, legowo, memahami dan
lainnya. Dan sahabatmu adalah ladang pahala bagi mu untuk kamu menanamkan benih2
kebaikan “Karena itu Allah memberikan kepada mereka
pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebaikan.” (Q.s. Ali ‘Imran: 148). Kamu tidak akan
pernah rugi, bahkan kamulah sebenarnya yang sangat. Bukan segala kebaikan yang
dilakukan semata akan kembali kepada kita, semuanya “barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka itu untuk dirinya sendiri...”(al
jasiyah: 15). karena pada saat itu sebenarnya kamu telah dipilih Allah
sebagai sang perantara rahmat Allah yang sampai kepada sahabatmu. Semoga kita
bisa melakoni segalanya karena Allah.
*maafkan aku jika tidak bisa
menjadi sahabat yang baik untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar