Selasa, 02 April 2013

Tentang sahabat


Tentang sahabat
Pertengkaran kecil
saat ku minta kepada Allah untuk bisa memiliki hubungan yang baik dengan sahabat, Allah mengujiku dengan menyibakkan segala ketidaksukaannya kepada ku”
Kedekatan dalam persahabatan itu tak diukur waktu. Kamu bisa sangat dekat dalam wktu yang sebentar bahkan kamu tidak bisa dekat walau sudah menghabiskan puluhan dan ratusan hari, dlan satuan bulan dan mungkin kurun tahun dalam persahabatan itu. Terkadang kamu merasa dekat sebagai sahabatnya, tetapi dia tak punya perasaan yang sama. Bahkan terkadang sebelum kamu sempat dekat, malah papan persabahatan mu telah tertancap2 dengan paku atas kesalahanmu atau kesalahannya. Dalam kesakitan kamu berusaha untuk melepaskannya. Pedih. Air mata ingin keluar membasuh lukanya dan akhirnya terlepaskan juga oleh palu bermerek tabayun. Tapi ternyata bekas tancapannya masih sangat dalam..dalam perjalanan waktu untuk kembali merajut menjadi bilahan yang utuh. Apakah bisa rasa seperti sedia kala? Kenapa kamu mengatakan tidak bisa? Itu tergantung persepsi mu.  Aku ingin sedikit berbagi persepsiku tentang sahabat dan yang perlu dimiliki setiap sahabat.
Sejak kamu memutuskan untuk memasukkan namanya disatu ruang hati mu sebagai sahabat, maka disaat yang sama kamu harus menyediakan ruang lain yang sangat luas untuk sebuah sikap pengertian, pemahaman dan cinta.  Mengerti bahwa dia sama seperti kamu yang juga ingin dimengerti, diperhatikan, dimanja dan dibutuhkan, diposisi ini kamu menempatkan diri sebagai yang mengerti sahabat mu (hanya ingin mengerti).  Memahami bahwa dia kemungkinan memiliki karekater yang bertolak belakang dengan kepribadianmu, diposisi ini menempatkan diri sebagai yang memahami dia sepenuhnya (hanya ingin memahami).  Dan cinta.  Apakah kamu tahu arti cinta? Cinta adalah memberi. Memberi segala yang bisa membuat sahabatmu menjadi lebih baik. Maka ketika kamu telah memutuskan dia sebagai sahabat mu maka berilah pengertian, pemahaman dan cinta sepenuhnya kepada sang sabahat. Dia tak akan bisa memenuhi seperti yang kamu inginkan, dia tak sehebat yang kamu fikirkan, dia tak sempurna yng kamu bayangkan,bahkan terkadang dia sangat menyebalkan, merusak mood mu, menyusahkan kamu, menyita waktu mu..dan segalanya...tapi jika kamu merpersepsikan positif atas konsekuensi keputusan mu tadi maka sabahabatmu adalah guru kehidupan terbaik untukmu yang mengajarkan semua sikap terbaik tentang sabar, dewasa, legowo, memahami dan lainnya. Dan sahabatmu adalah ladang pahala bagi mu untuk kamu menanamkan benih2 kebaikan “Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.s. Ali ‘Imran: 148). Kamu tidak akan pernah rugi, bahkan kamulah sebenarnya yang sangat. Bukan segala kebaikan yang dilakukan semata akan kembali kepada kita, semuanya “barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka itu untuk dirinya sendiri...”(al jasiyah: 15). karena pada saat itu sebenarnya kamu telah dipilih Allah sebagai sang perantara rahmat Allah yang sampai kepada sahabatmu. Semoga kita bisa melakoni segalanya karena Allah.
*maafkan aku jika tidak bisa menjadi sahabat yang baik untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar