1. Qudwah (memberi contoh)
Mudah bagi pendidik dalam mengajari anak beberapa contoh dan metode, akan tetapi sulit bagi anak mengikuti contoh ini ketika ia melihat orang yang mendidiknya tidak melaksanakan contoh ini. Anak akan tumbuh keutamaan dan kebaikan akhlak apabila mendapat contoh yang baik pada orang tuanya. Orang tua tidak cukup memberikan contoh yang baik dari mereka sendiri lantas merasa telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Orang tua juga perlu mengaitkan anak-anak dengan panutan agung, yaitu Nabi Muhammad yang menjadi suri tauladan dan juga para salafushshalih. Orang tua juga harus fokus dalam memperbaiki sifat dan kebiasaan anak yang paling tua karena anak yang lebih kecil biasanya akan meniru apa yang dilakukan kakaknya.
2. Pembiasaan
Kebiasaan
bersumber pada pengamatan, anjuran, dan larangan. Metode mendidik anak kecil
bersandar pada dua hal : secara teori dengan mengajarkan anak perihal kebaikan,
dan secara praktik dengan membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik
dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela. Dalam nasihatnya, Imam
Al-Ghazali berkata, "anak adalah amanah yang dititipkan kepada orang tua.
Hatinya yang suci adalah permata bening. Jika dibiasakan dengan kebaikan dan diajari
dengan kebaikan maka akan tumbuh baik dan bahagia di dunia dan akhirat". Apabila
orang tua tidak membiasakan kebaikan pada anaknya di saat kecil, maka metode
mendidik mereke ketika sudah besar adalah untuk meluruskan penyimpangan mereka
didasarkan tiga poin berikut :
ü
mengaitkan
anak dengan akidah agar timbul rasa diawasi dan selalu takut kepada Allah. Baik
ketika sendirian maupun dalam kondisi
bersama-sama orang lain. Inilah yang akan menguatakan kesadaran dirinya untuk menghindari hal-hal yang dilarang.
bersama-sama orang lain. Inilah yang akan menguatakan kesadaran dirinya untuk menghindari hal-hal yang dilarang.
ü
menjauhi kemungkaran dan keburukan agar anak
yang sudah dewasa ini
mau meningglakan kerusakan dan menghindari keburukanserta meninggalkan
semua yang mendatangkan dosa.
mau meningglakan kerusakan dan menghindari keburukanserta meninggalkan
semua yang mendatangkan dosa.
ü
mengubah lingkungan sosial yang tidak sehat.
3. Kisah
Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa hikayat dan kisah merupakan salah satu tentara Allah yang dengannya Allah menguatkan hati para walinya. Hal ini berdasarkan firman Allah swt. dalam surat Hud : 120,
“ Dan semua kisah dari
rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya
Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang-orang beriman."
Dalam mengisahkan sesuatu orangtua hendaklah memperhatikan hal-hal berikut ini :
Dalam mengisahkan sesuatu orangtua hendaklah memperhatikan hal-hal berikut ini :
ü Jangan memaksa anak mendengarkan kisah
yang yang tidak disukainya
dan pada waktu yang tidak disukainya.
dan pada waktu yang tidak disukainya.
ü Saat bercerita, bertanyalah
kepada anak perihal pendapat mereka
atau perkiraan dari akhir cerita.
atau perkiraan dari akhir cerita.
ü Fokuslah selalu dalam setiap bagian kisah pada
pelajaran-pelajaran
dan ibrah yang bisa diambil dan pastikan anak dapat menangkap semua
alur cerita.
dan ibrah yang bisa diambil dan pastikan anak dapat menangkap semua
alur cerita.
ü Pastikan bahwa anak serius ketika Anda
bercerita dan jangan biarkan
perhatian mereka teralihkan, terutama anak-anak di bawah umur 5
tahun.
perhatian mereka teralihkan, terutama anak-anak di bawah umur 5
tahun.
ü Tanyailah anak tentang kesimpulan apa
yang mereka ambil setelah akhir cerita.
ü Bisa saja kisah disampaikan dalam satu kali
pertemuan atau lebih
dari satu kali pertemuan dan berhenti pada bagian yang membuat
penasaran untuk mendengarkan bagian berikutnya.
dari satu kali pertemuan dan berhenti pada bagian yang membuat
penasaran untuk mendengarkan bagian berikutnya.
ü
Kisah
bisa dijadikan sebagai media untuk memberikan hadiah bagi anak
yang telah berkelakuan baik, sebagaimana kisah bisa menjadi media
untuk menghukum bagi anak yang salah atau telah berbuat buruk.
yang telah berkelakuan baik, sebagaimana kisah bisa menjadi media
untuk menghukum bagi anak yang salah atau telah berbuat buruk.
ü
Kisah
bisa disampaikan oleh orangtua sendiri atau dengan membacakan
buku atau memperlihatkan gambar melalui video, komputer, dan film.
buku atau memperlihatkan gambar melalui video, komputer, dan film.
ü
Saat bercerita hendaklah menggunakan mimik,
dalam bentuk suara
maupun gerakan.
Sumber :
"Membumikan Harapan, Rumah Tangga Islam Idaman"
Penulis : Abu Al-Hamd Rabi'
Penerbit : Era Adicitra Intermedia
maupun gerakan.
Sumber :
"Membumikan Harapan, Rumah Tangga Islam Idaman"
Penulis : Abu Al-Hamd Rabi'
Penerbit : Era Adicitra Intermedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar